KEMBALI KE PROLIGA I NYOMAN RUDI TIRTANA AKUI SAMPAI LUTUT SAKIT-SAKIT

I Nyoman Rudi Tirtana (putih) kembali turun gunung memperkuat Jakarta BNI Taplus

Setelah musim lalu absen, I Nyoman Rudi Tirtana turun berlaga pada kompetisi bola voli tertinggi Indonesia, Proliga 2017. Pemain asal Bali tersebut memperkuat Jakarta BNI Taplus.

"Tim BNI itu seperti rumah buat saya," kata Rudi ketika ditanya kenapa mau kembali memperkuat BNI. Tahun lalu, Rudi tidak bisa ikut Proliga karena masalah perizinan dari kantor tempat dia bekerja. Ayah dua anak tersebut tercatat sebagai karyawan PDAM di Bali sejak 2008.

Skill bermain Rudi masih terasah seperti dulu. Penurunan yang terlihat adalah fisik. Dia pun tidak menampik bahwa sekarang lebih mudah capek setelah melakukan pukulan-pukulan smes.

"Lutut kanan saya sampai bengkak karena kecapekan. Tapi, kalau sudah lihat lapangan voli, gak ada urusan saya sama yang namanya sakit penyakit," ujar pemain 32 tahun tersebut dengan yakin.

Rudi mulai berlatih bersama tim BNI pada Desember tahun lalu. Tidak hanya meninggalkan pekerjaan, dia juga harus berpisah dengan istri dan dua anaknya.

"Istri saya sebenarnya fifty-fifty kasih izin saya main lagi karena anak saya yang perempuan (3 tahun) sangat dekat sama saya. Setiap hari telepon terus, sudah seperti orang pacaran," kata Rudy sambil tertawa.

Rudi mengaku masih akan terus bermain voli, paling tidak hingga usia 35 tahun. Namun, dia tidak berpikir untuk kembali masuk tim nasional.

"Saya mau main sampai umur 35 tahun. Saya punya target, habis itu mau belajar untuk jadi pelatih," aku pemain setinggi 192 cm tersebut.

Rudi punya mimpi melatih tim Bali untuk PON berikutnya bersama I Wayan Windu Segara, yang juga merupakan mantan pemain voli nasional.

Mengenai kiprah BNI pada Proliga 2017, Rudi masih melihat banyak kekurangan dalam timnya. Dari empat kali bertanding, mereka baru meraih satu kemenangan.

"Sebenarnya kalau pemain lokal kami tidak kalah dengan yang lain. Kekurangan utama tim adalah kami masih kurang padu dalam permainan," aku Rudi. Dirinya pun mengakui para pemain muda di timnya masih terlalu mengandalkan tenaga daripada tehnik. Sehingga mudah di blok lawan-lawannya.

juara.net

Artikel Terkait

Previous
Next Post »